RANGKUMAN JARINGAN KOMPUTER 13

 

INTER-VLAN ROUTING

Kenapa menggunakan Inter-Vlan Routing

Kita telah mengetahui bahwa setiap VLAN memiliki broadcast domain yang unik, jadi komputer yang terpisah atau berbeda broadcast domain tidak dapat berkomunikasi. Ada sebuah cara untuk memperbolehkan device tersebut berkomunikasi, yakni dengan menggunakan inter-VLAN routing.

Kita harus tahu bahwa Inter-VLAN Routing adalah proses meneruskan lalu lintas jaringan dari satu VLAN ke VLAN yang lain. Inter-VLAN adalah proses pembagian segmen pada jaringan lokal yang tujuannya yaitu untuk menghubungkan vlan yang berbeda network maupun ip. Inter-VLAN memerlukan perangkat yang dapat berjalan dengan layer 3, dengan menggunakan router sebagai penghubungnya.

Inter-VLAN Routing pada dasarnya berfungsi untuk menghubungkan beberapa VLAN yang berbeda agar dapat saling berkomunikasi. Dikarenakan setiap paket data yang akan dikirimkan akan melalui proses routing terlebih dahulu, baru diteruskan ke tujuan. Hal ini dilakukan karena proses routing hanya meneruskan paket data saja, bukan menyebarkan paket data ataupun broadcast untuk menemukan alamat tujuan.

Jika sebelumnya telah melakukan konfigurasi VLAN, maka dapat dipastikan host yang berada pada VLAN yang berbeda tidak dapat terhubung. Misalkan PC yang berada di VLAN 10 tidak dapat melakukan ping ke PC yang berada di VLAN 20. Agar dapat dilakukan komunikasi antar VLAN, maka dilakukan langkah Inter-VLAN Routing. Dimana nantinya host-host yang berada pada VLAN yang berbeda dapat berkomunikasi.

Konsep Inter-Vlan Routing

  • Inter-VLAN Routing adalah proses meneruskan lalu lintas jaringan dari satu VLAN ke VLAN yang lain.
  • Inter-VLAN adalah proses pembagian segmen pada jaringan lokal yang tujuannya yaitu untuk menghubungkan vlan yang berbeda network maupun ip.
  • Inter-VLAN memerlukan perangkat yang dapat berjalan dengan layer 3, dengan menggunakan router sebagai penghubungnya.

Opsi Inter-Vlan Routing dan penjelasannya

Terdapat 3 opsi Inter-VLAN Routing, yaitu:

1. Legacy Inter-VLAN Routing

Merupakan cara lama yang kurang efisien karena setiap VLAN harus terhubung ke satu interface pada Router. Solusi yang pertama menggunakan interface Ethernet pada Router. Jadi setiap interface akan terhubung ke port switch di VLAN yang berbeda. Interface Router berfungsi sebagai Gateway default untuk lokal host di subnet VLAN.



Ketika PC1 mengirimkan paket ke PC2 yang berada di jaringan lain, maka paket akan diteruskan ke default gateway 192.168.10.1. R1 menerima paket pada interface G0/0/0 dan memeriksa alamat tujuan dari paket tersebut. R1 kemudian merutekan paket tersebut keluar melalui interface G0/0/1 menuut port F0/12 pada VLAN 20 di S1. Terakhir, S1 meneruskan paket tersebut ke PC2. Inter-VLAN Routing ini dapat bekerja dengan baik namun memiliki kelemahan yaitu tidak dapat digunakan pada jaringan menengah ke atas karena Router memiliki interface yang terbatas. Karena setiap VLAN menggunakan satu interface maka akan menyebabkan interface pada router akan cepat habis.

2.  Router-On-a-Stick

Ini adalah solusi alternatif untuk skala jaringan yang kecil hingga menengah. Metode Router-on-a-Stick mengatasi keterbatasan Legacy Inter-VLAN Routing. Pada metode ini hanya membutuhkan satu interface Ethernet fisik untuk merutekan lalu lintas antar VLAN pada jaringan. Interface Ethernet pada router Cisco dikonfigurasi sebagai Trunk 802.1Q dan terhubung ke Switch Layer 2. Secara khusus, interface router dikonfigurasi menggunakan subinterfaces untuk mengidentifikasi tiap VLAN agar dapat melakukan Inter-VLAN Routing.

Subinterface yang dikonfigurasi merupakan interface virtual namun terhubung dengan satu interface fisik Ethernet.Subinterface dikonfigurasikan secara independen dengan alamat IP dan VLAN ID. Subinterface tersebut dikonfigurasikan sesuai dengan subnet tiap VLAN untuk dapat melakukan routing. Saat lalu lintas VLAN memasuki interface router, kemudian lalu lintas tersebut akan diteruskan ke subinterface VLAN. Router akan menerukan paket tersebut berdasarkan alamat tujuan.

Seperti yang terlihat pada gambar, PC1 pada VLAN 10 berkomunikasi dengan PC3 pada VLAN 30. Ketika R1 menerima lalu lintas unicast yang diberi tag VLAN 10, R1 merutekan lalu lintas tersebut ke VLAN 30 menggunakan subinterface yang telah dikonfigurasi. 

Catatan: Router-on-a-Stick mendukung hingga maksimal 50 VLAN.

3. Inter-VLAN Routing on a Multi Layer Switch

Menggunakan MLS (Multi Layer Switch) dengan SVI (Switch Virtual Interface/SVI). Merupakan cara yang paling efektif dan efisien untuk skala jaringan menengah keatas. Metode paling efektif dan efisien untuk melakukan InterVLAN Routing adalah dengan menggunakan Multi Layer Switch/MLS dan Switch Virtual Interface/SVI. SVI adalah interface virtual yang dikonfigurasikan pada MLS seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut :

Catatan: MLS atau Multi Layer Switch juga dapat disebut sebagai Switch Layer 3 karena bekerja pada Layer 2 dan Layer 3. Inter-VLAN SVI dibuat dengan cara yang sama seperti interface VLAN pada metode Router-on-aStick. Hanya saja SVI dibuat untuk VLAN yang terdapat pada switch. Meskipun virtual, SVI memiliki fungsi yang sama untuk VLAN seperti yang terdapat pada interface router. 

Berikut adalah keuntungan menggunakan MLS untuk Inter-VLAN Routing:

  1. Lebih cepat karena mekanisme routing dan switching ada dalam satu hardware.
  2. Tidak membutuhkan link eksternal dari switch ke router untuk melakukan routing.
  3. Memiliki Latency yang lebih rendah karena data tidak perlu keluar dari switch untuk menuju jaringan lain.
Kelemahan dari penggunaan MLS pada Inter-VLAN Routing adalah harganya lebih mahal.

Komentar

Popular Posts

RANGKUMAN JARINGAN KOMPUTER 3

RANGKUMAN JARINGAN KOMPUTER 14

Rangkuman Pertemuan 11 Sistem Operasi Mengenai Distro Linux